SISA BAYANGAN

 


Nyanyian itu seolah membuat gema di lingkaran telinga ,menutup batas batas akhir dari kemampuanku menjangkau sesuatu. Menyandarkan diri dengan hati-hati sekali. Bergerak perlahan seolah takut mengusik bayangan masa lalu yang menggelantung di pelupuk mata saat malam semakin menua hampir menyentuh pagi, tersungging senyum mengingatmu.

Tak ada yang bergerak selain langkah cepatmu menyusuri lorong, menunduk dan tampak begitu Indah. Pagi itu masih begitu muda, semuda kita yang tak mampu mengatakan cinta, aku pun hanya mampu memandang kamu.

Arloji menunjukkan pukul tujuh. Tidak lama lagi ringging bell berbunyi. Sesaat sudut mataku bergerak mencari sisa-sisa bayangan kamu, mungkin jalanmu begitu cepat hingga bayangan pun tak kau tinggalkan.

Ada imaji yang bagitu jauh ,namun banyak hal di dunia ini tak mampu ku jangkau. Mengartikan apa yang ada di fikiran mu adalah mustahil saat itu, membayangkan apa yang ada di dalam fikiranmu saat ini pun begitu, entahlah, aku hanya berharap ada terselip bayangan ku di sela tidur indahmu

Dalam daur waktu, malam tua menjadi muda kembali, gelap akan berganti rona jingga, semakin memerah seiring mentari muncul di ufuk Timur. Sedangkan kita tidak, kita hanya menua saja, semakin menua seiring waktu. Aku simpan kenangan itu, semoga juga dengan mu.

OKKY

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bunga Rondo Semoyo

Perempuan Indonesia Harus Tangguh Dan Mandiri